Ko Bisa Duit Negara Pake Back Up, Tiga Organisasi Media Desak Kadisnakertrans Karawang Dan Siap Laporkan Ke Bupati
KARAWANG | Lensakeadilan.net - Tiga organisasi media Karawang yakni KMG, JMM dan IWO Indonesia desak Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi SH.MH, untuk memberikan penjelasan kepada publik terkait adanya dugaan anggaran kemitraan media yang dibayarkan hanya untuk memback up pemberitaan miring atau pemberitaan yang jelek di dinas tersebut.
Sebagaimana dilansir dari pemberitaan media online etikanews.com bahwa Disnakertrans merogoh kocek APBD Karawang dengan dalih kemitraan media yang diduga hanya untuk dibayarkan kepada salah satu media sebesar Rp 25 juta sampai Memorandum of Understanding (MoU).
"Kami Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia meminta Kadisnakertrans Karawang untuk memberikan penjelasan terkait adanya isu tentang nilai yang cukup fantastis yang akan di bayarkan kepada salah satu media yang diduga memback up pemberitaan miring yang muncul terhadap dinas tersebut." Ucap Syuhada Ketua IWO Indonesia DPD Karawang saat di temui awak media di kantornya, Senin (10/6/2024)
"Bukankah media di Kabupaten Karawang tidak hanya satu," Timpalnya.
"Kalau anggaran kemitraan media itu dianggarkan untuk kemitraan dengan media, berarti jelas bahwa di sana yang bisa bermitra dengan Disnaker bukan hanya satu media, akan tetapi banyak media yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Disnaker yang bisa bermitra." Paparnya.
"Terlebih lagi ini jika benar untuk memback up berita miring, sungguh sangat disayangkan," Tandasnya dengan penuh tanda tanya.
Sementara itu, Yayang selaku Wakil Sekertaris IWO Indonesia DPD Karawang juga meminta Disnaker tidak pilih-pilih media.
"Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya minta kepada Kadisnakertrans Karawang untuk tidak memilih milih media, karena semua media sama saja, tergantung bagaimana Disnaker mengarahkan." Tegasnya.
"Dan untuk menyaring, buat ketentuan atau syarat kemitraan dengan media, jikalau butuh back-up tinggal diarahkan, semacam Pokja-lah." Tandas Yayang menegaskan.
"Jangan tebang pilih seperti itu, dan langsung menilai awak media lainnya seolah tidak bermutu," Tegasnya.
Hal senada di ungkapkan oleh salah satu pengurus organisasi media Jaringan Masyarakat Madani (JMM), Yana Mulyana mendesak agar Kadisnakertrans bisa mempertanggungjawabkan anggaran yang dipergunakannya. Karena dirinya yakin anggaran yang digunakan Disnakertrans Karawang tidak ada peruntukannya untuk memback-up berita jelek atau miring.
"Kami minta Kadisnaker jelaskan. Apalagi Disnaker seolah mengancam jika media tidak melakukan pemback-up-an berita-berita jelek tentang Disnaker maka tidak dapat kemitraan. Inikan lucu, coba ibu Kadis kami mohon penjelasannya ?," Ungkap Yana.
"Kami akan surati juga Bupati Karawang, karena hal ini tentu akan membawa preseden buruk untuk pemerintah daerah dengan insan pers," Ucapnya lagi.
Ditempat yang sama, Ketua Karawang Monitoring Group (KMG) Imron Rosadi mendesak hal serupa.
"Kadisnaker harus bertanggungjawab. Karena pernyataan yang diberikan begitu tendensius dan seolah menyudutkan awak media yang tidak memback-up berita miring mereka," sesalnya.
Menurut Imron, anggaran hampir limapuluh juta rupiah tersebut, bukan berasal dari kantong Kadisnaker sendiri, tapi dari uang negara, uang rakyat. Masa hanya karena butuh back-up kemudian kerjasama hanya untuk satu media saja. Apalagi tujuannya hanya untuk menutupi pemberitaan negatif Disnaker Karawang.
"Masa duit negara pakai back-up pemberitaan miring. Kalau berkinerja baik kenapa mesti risih dan meminta back-up kepada media,' sindirnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Disinggung terkait anggaran kemitraan media, Bendahara Disnaker Karawang berinisial RN mengatakan, jika Disnaker Karawang disediakan anggaran sebesar Rp 49.880.000.
"Terus tiba tiba karena yang kalian posting atau berita berita doang, tetapi kalau ada berita jelek tentang Disnaker Karawang kalian tidak memback up kan..Kalian tidak push lagi dengan berita lain kan, tidak menutup berita jelek Disnaker Karawang lah. Akhirnya datanglah salah satu media, kita bikin MoU. Setahun itu Rp 25 juta untuk mem back up berita jelek Disnaker," kata RN lagi.
Lanjut RN mengatakan, pokoknya kalau ada berita jelek dia (salah satu media) langsung push pemberitaan kerahkan admin buat nolong Disnaker.
"Akhirnya kami MoU dengan dia (salah satu media) setahun Rp 25 juta. Sebenarnya kita ada uang itu buat bayar ke salah satu media sebulan itu Rp 2.500.000," Katanya.
RN menambahkan, kalau media tidak memback up pemberitaan, media tidak dapat anggaran kemitraan seperti media ini . Soalnya MoU nya resmi, kalau wartawan yang biasa datang kesini kan kadang tidak ada link pemberitaannya.
.
"Pokoknya untuk memback up pemberitaan Disnaker Karawang oleh media ini. Itupun datangnya bulan Maret. Makanya wartawan dari Juni ke Oktober wartawan makin menumpuk," Pungkasnya.
•Red
Komentar