Kepercayaan Rakyat Diambang Batas, Ada Apa Dengan Institusi Berbaju Coklat


 



KABUPATEN BANDUNG |Lensakeadilan.net - Sejatinya, institusi Polri adalah institusi yang "terhormat", penegak hukum yang merupakan salah satu bagian yang masuk dalam ranah lembaga yudikatif dalam menegakkan hukum. Walau telah terpisah dengan TNI sebagaimana diamanatkan oleh UU Pokok kepolisian No. 13/1961 Tanggal 19 Juni 1961, Polri yang kita kenal adalah Polri yang profesional & Humanis dalam melindungi dan mengayomi masyarakat dengan tetap menjujung tinggi nilai-nilai pancasila dan Undang - Undang. Minggu ( 23/6/2024 )



Namun belakangan, hal yang miris terjadi, seringnya kita mendengar tentang berita miring tentang institusi berbaju coklat tersebut, masyarakat mulai menyorot kinerja keprofesionalan institusi Polri (yang katanya "presisi"). Banyak kabar beredar tentang bobroknya kinerja Polri akhir-akhir ini, anggaplah tidak secara menyeluruh namun jika kita mengacu kepada salah satu lembaga survei tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri, maka kita akan dapati kepercayaan masyarakat terhadap institusi itu sangatlah menurun drastis. Terlebih-lebih internal institusi Polri pernah dilanda "badai besar" akibat blunder salah seorang Jendral kesayangan Polri yang menjabati posisi strategis di Mabes Polri sebagai, Kadiv Propam Polri, dimana sang Jendral (sebut saja Jendral Rambo) terbukti secara sah di pengadilan melakukan pembunuhan berencana dengan menghilangkan nyawa pengawal pribadi yang selalu setia mengawalnya.


Tak lama berselang, seorang Jendral Polisi berpangkat Irjen (sebut saja jendral Casper) , yang merupakan mantan Kapolda Sumatra barat dinyatakan sah dan terbukti bersalah melalui proses peradilan yang mana sang Jendral didakwa karena menjadi "the godfather" dalam pengendalian Narkotika di jalur dua Pulau terbesar di Republik Indonesia. Kalau Jenderalnya saja begitu, apalagi anggotanya yaa? Kita sama-sama tau kasus mantan Kasat Narkoba Polresta Karawang, AKP Nr yang telah dipecat dari institusi karena menjadi pengedar mutlak barang haram tersebut. Belum lagi yang lain yang jika kita telusuri lebih dalam kita akan shock  mendengar beritanya.


Ada apa dengan tubuh Polri? Kita belum berbicara tentang kasus yang penuh misteri dan tanda tanya penangkapan pelaku pembunuhan "Vina Cirebon"  yang sedang viral tentang dugaan salah tangkap yang menjadikan "orang kesurupan" sebagai alat bukti dasar, atau semisal kasus lainnya seorang bocah remaja 13 tahun AM di Sumatra Barat yang ditemukan TEWAS di sungai Batang Kuranji diduga setelah mendapatkan penyiksaan dari anggota Polri. Belum lagi soal pemecatan secara tidak hormat belasan anggota Polri di daerah Sumatra Utara yang menjadi aktor dan dalang kejahatan pencurian, peredaran narkotika dan penipuan.


Ada lagi yang terbaru kasus anggota Polri yang mengalami penyiksaan dan dibakar hidup-hidup oleh istrinya sendiri yang JUGA merupakan seorang anggota Polisi Wanita (Polwan) karena sang suami diduga menghabiskan uangnya dengan berjudi SLOT berharap petir Dewa Zeus yang menjadi maskot game Pragmatic tersebut. Sangat miris dan memalukan. Kalau kita bahas secara mendetil, mungkin akan terbentang panjang daftar tentang anggota Polri yang bermasalah, baik terlibat langsung dalam aksi kejahatan, maupun yang indisipliner sehingga mendapatkan hukuman internal hingga pemecatan secara tidak hormat. Namun saat ini saya belum tertarik untuk membahas terkait hal itu secara mendetil.


Muncul pertanyaan, kenapa hal tersebut bisa terjadi didalam internal tubuh Polri yang notabenenya adalah orang-orang yang mengerti hukum bahkan sebagai PENEGAK HUKUM itu sendiri, justru melakukan hal-hal yang (bahkan) masyarakat awam pun tau kalau itu sebuah PELANGGARAN HUKUM? Dimana letak Ke Profesionalisme Polri? Akhlak dan moral yang menurun ATAU SDM anggota Polri yang sudah mulai anjlok karena satu dan lain hal (Saya tidak bermaksud untuk menyinggung tentang perekrutan anggota polisi yang dengan jalur SUAP yaa, saya ga ngomong itu lho...). 


Sebetulnya jika kita mencari-cari kesalahan dan kelemahan tentunya pasti kita akan temukan tidak hanya di institusi Polri saja, melainkan bisa jadi di Lembaga Penegak Hukum lain seperti Kejaksaan, Pengadilan (Hakim), TNI, Satpol PP, BNN dan institusi lain yang notabenenya merupakan Aparat Penegak Hukum, bahkan kami sendiri yang berprofesi Jurnalis sebagai Sosial Kontrol yang harusnya mengawasi, menilai, memonitor jalannya proses demokrasi tentunya tidak luput dari oknum-oknum wartawan KOTOR yang begitu gampang berpaling dari tugas pokoknya yang sesuai amanat konstitusi dalam UU Pers no. 40 tahun 1999. Tidak ada yang bersih 100℅, tidak pula ada yang buruk 100%. Betapa banyak anggota Polri kita yang jujur dan amanah dalam menjalankan tugas, jauh dari kehidupan mewah dan glamor, betul-betul mengabdi kepada rakyat dan negara NAMUN tidak pernah tersorot oleh media. Selain itu, anggota Polri yang berprestasi pun sangat banyak, mulai prestasi dibidang kedinasan, maupun diluar kedinasan, bahkan tak sedikit yang go-internasional membanggakan nama Republik Indonesia dimata dunia.


Sangat disayangkan, akibat ulah sejumlah oknum (banyak sih..) yang bermasalah, hingga VIRAL, penilaian terhadap institusi Polri (secara garis besar) menjadi negatif dimata masyarakat. Padahal yang kami tau, Kapolri saat ini, Jendral Polisi. Drs, Listyo Sigit Prabowo, M. Si adalah seorang yang berdedikasi tinggi, cerdas dan disiplin. Jendral kelahiran Ambon, Maluku lulusan Akpol 1991 tersebut adalah salah satu Putra Terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini, sebelum menjadi Kapolri beliau banyak mengungkap kasus-kasus besar diantaranya penyiraman air keras kepada salah satu penyidik senior KPK yang sekian lama menjadi misteri.


Oleh karenanya, kami sebagai rakyat kecil tentunya sangat berharap kepada bapak-bapak berbaju coklat agar tetap menjaga amanah Rakyat, amanat Negara dan tentunya amanat dari Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang dasar tugas Polri Pasal 30 ayat (4) UUD 1945 bahwa Polri sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta penegakan hukum.





Disclaimer :

Artikel tersebut diatas hanya bersifat opini dan pandangan pribadi sebagai bentuk kekecewaan terhadap menurunnya kinerja Polri akhir-akhir ini, tidak memiliki tendensi apapun kepada rekan-rekan kami di Kepolisian.



• mengutip informasi yang diperlukan dari beberapa sumber / referensi



Narasi oleh :


Rendy Rahmantha Yusri, A. Md

[Pemimpin Redaksi Lensafakta.com -- Lensa Grup & Wakil Ketua IWO-Indonesia Dpd Kabupaten Bandung, Pemerhati dunia jurnalistik]




*Rendy Rahmantha Yusri, Amd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arogan, Oknum Guru Marah - Marah Saat Didatangi Orang Tua Wali Murid

Gabungan Partai Politik Non Parlemen Gelar Acara Yang Bertajuk, Deklarasi Go Karawang Dan Penandatangan SK Mendukung Acep Jamhuri Jadi Bupati

Team COD Geruduk Tempat Diduga Penyimpanan Bahan Jenis B3